MENGHADAPI GEJOLAK EMOSI SETELAH DIVONIS KANKER PARU

Salam Sehat,

Perasaan dan pikiran seseorang biasanya akan bercampur aduk setelah didiagnosis menderita kanker paru oleh dokter.  Wajar apabila saat ini emosi tidak stabil saat seseorang baru saja didiagnosa menderita kanker. Banyaknya emosi yang dirasakan mungkin membuat kewalahan, kebingungan, serta merasa tidak berdaya. Berikut beberapa jenis emosi yang mungkin sering rasakan:

  • Syok dan tidak percaya
  • Ketakutan dan kebingungan
  • Merasa bersalah
  • Dirundung duka dan kesedihan
  • Cemas
  • Depresi
  • Marah dan frustrasi
  • Merasa terkucilkan
  • Merasa lemah dan tidak berdaya.

Pahami terlebih dahulu mengenai emosi yang dirasakan sebelum mulai mencari cara untuk mengatasi. Bila emosi dapat diatur, tentunya kanker paru menjadi lebih baik untuk dihadapi.

Syok, penyangkalan

Syok merupakan salah satu emosi pertama yang mungkin dialami. Syok biasanya berhubungan dengan usaha penyangkalan. Pada awalnya, mungkin orang tersebut tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya mengidap kanker paru. Biasanya orang tersebut mulai merasa tidak yakin dengan diagnosis dokter dan mulai mencari pendapat kedua dari dokter lain. Cara terbaik untuk mengatasi perasaan ini adalah dengan mencari informasi seputar kanker dan mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin pada dokter. Mencari pendapat kedua dari dokter lain hukumnya sah-sah saja. Melalui pendapat kedua, dokter dapat mengkonfirmasi diagnosis sekaligus memberi Anda waktu untuk melewati masa-masa syok seperti ini.

Merasa bersalah, frustrasi, marah

Merasa bersalah merupakan jenis emosi lain yang biasanya diikuti oleh rasa marah dan frustrasi. Orang mulai menyalahkan semua kebiasaan buruk dirinya pada tubuh sendiri di masa lalu, seperti menyesal karena merokok dan menyesal karena tidak menjaga kesehatan tubuh sebaik mungkin. Tidak ada gunanya marah dan menyalahkan diri sendiri. Segera perbaiki kebiasaan yang dapat memperburuk keadaan sekarang juga. Tidak ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan buruk. Mulailah dengan membuat rencana untuk menjalani gaya hidup sehat.

Cemas, takut, bingung

Mungkin orang tersebut merasa takut dan cemas mengenai kemungkinan pengobatan yang tidak efektif atau kondisi parunya yang tidak dapat dipulihkan. Selain itu, khawatir akan reaksi keluarga, pekerjaan atau kehidupan normal juga dirasakan. Emosi seperti ini akan kian berkurang seiring berjalannya waktu. Diskusikan masalah kesehatan tersebut dengan dokter dan pelajari lebih lanjut tentang kanker paru. Sadarkan bawah orang tersebut tidak sendirian karena masih ada teman dan keluarga untuk bersandar. Utarakan perasaan takut dan cemas yang sedang dirasakan. Dukungan mereka akan membantu sangat membantu mengatasi emosi tersebut.

Sedih, depresi, tertekan, lemah, tidak berdaya

Semua emosi yang disebutkan di atas dapat memicu stres. Pengobatan terbaik untuk masalah depresi adalah dengan mengutarakan hal tersebut pada orang yang dipercayai. Berbagi perasaan dengan orang lain mungkin mampu mengubah perspektif terhadap masalah. Cobalah untuk bergabung dengan kelompok pendukung kanker atau berbicara dengan teman dan keluarga. Ingatkan bahwa orang tersebut tidak sendirian.

Dengan memahami emosi yang sedang diasakan, emosi tersebut dapat diatas dengan lebih baik. Tetap tegar dan positif!

Semoga bermanfaat.

Sumber : HelloSehat