MENGENAL PENYAKIT PARKINSON

Salam Sehat,

Penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh. Gejala yang banyak diketahui orang dari penyakit ini adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Sedangkan gejala awalnya biasanya sulit dikenali.

Dua contoh gejala awal penyakit Parkinson adalah:

  • Merasa lemah atau terasa lebih kaku pada sebagian tubuh.
  • Gemetaran halus pada salah satu tangan saat beristirahat.

Setelah gejala awal tersebut, selanjutnya akan muncul gejala-gejala lain yang mungkin dialami oleh penderita, seperti:

  • Tremor makin parah dan menyebar.
  • Otot terasa kaku dan tidak fleksibel.
  • Pergerakan menjadi lambat.
  • Berkurangnya keseimbangan dan juga koordinasi tubuh.

Penderita penyakit Parkinson juga bisa mengalami gejala fisik lainnya (misalnya konstipasi, sulit tidur atau insomnia, kehilangan indera penciuman atau anosmia, serta masalah daya ingat) dan gejala psikologis (misalnya cemas dan depresi).

Penyebab Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson disebabkan oleh berkurangnya dopamine dalam otak yang menyebabkan aktivitas otak tidak bisa berfungsi normal. Penyebab menurunnya dopamine hingga kini belum diketahui. Tapi beberapa faktor yang bisa memicu penurunan dopamine ini adalah:

  • Faktor keturunan. Mutasi genetik tertentu bisa menyebabkan meningkatnya risiko terkena penyakit Parkinson. Diduga ada gen yang tidak sehat yang disalurkan kepada anak oleh orang tua, tapi hal ini sangat jarang terjadi.
  • Faktor lingkungan. Pajanan terhadap racun tertentu yang ada di lingkungan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson, misalnya pestisida, herbisida, asap kendaraan bermotor, dan polusi pabrik. Tapi risikonya cukup kecil dan belum ada bukti kuat yang bisa dikaitkan dengan penyakit Parkinson.

Terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan munculnya gejala utama dari penyakit Parkinson, seperti tremor, otot kaku, dan melambatnya gerakan. Tapi faktor-faktor ini hanya menimbulkan gejala Parkinson dan tidak berarti orang yang mengalaminya menderita penyakit Parkinson. Faktor yang dimaksud adalah:

  • Efek samping obat-obatan. Ada beberapa obat yang bisa mengakibatkan munculnya gejala Parkinson seperti tremor dan otot yang kaku.
  • Stroke. Jika terjadi serangan stroke yang parah, beberapa bagian otak bisa tidak berfungsi lagi.

Gejala Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson menyerang penderitanya dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan ini terbentuk karena gejala-gejala yang dialami bisa beragam.

Awalnya, gejala yang muncul cukup ringan dan mungkin terabaikan. Tetapi gejala-gejala tersebut kemudian akan berangsur-angsur memburuk.

Terdapat beberapa gejala umum yang muncul pada penderita penyakit Parkinson. Di antaranya meliputi:

  • Tremor. Gemetaran yang tidak bisa dikendalikan. Biasanya gejala ini muncul pada satu bagian tubuh, terutama tangan dan jari. Gemetaran terjadi saat bagian tubuh tersebut diam atau beristirahat. Tremor merupakan salah satu gejala utama kondisi ini.
  • Bradikinesia atau melambatnya gerakan. Setelah beberapa lama, penyakit Parkinson akan mengurangi koordinasi gerakan tubuh Anda dan menjadikannya lebih lambat. Aktivitas sederhana menjadi sulit untuk dilakukan. Misalnya langkah yang lebih pendek saat berjalan dan kesulitan untuk bangkit dari tempat duduk.
  • Kekakuan otot atau rigiditas. Otot besar dan kecil menjadi kaku maupun tegang. Hal ini membuat ekspresi wajah dan pergerakan tubuh menjadi sangat terbatas dan juga menyebabkan rasa sakit akibat kram otot.
  • Gangguan keseimbangan. Penderita akan mengalami gangguan keseimbangan sehingga lebih berisiko untuk jatuh.
  • Kehilangan kemampuan gerak otomatis. Frekuensi gerakan-gerakan yang terjadi tanpa kita sadari perlahan mulai menurun. Misalnya kedipan mata dan ayunan tangan ketika berjalan.
  • Perubahan cara bicara. Cara bicara bisa menjadi lembut, lebih cepat, tidak jelas, atau merasa ragu sebelum bicara.
  • Kesulitan menulis. Penderita akan kesulitan menulis dan tulisannya akan tampak mengecil dari biasanya.
  • Depresi dan serangan kecemasan. Karena belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit Parkinson, kondisi ini bisa membuat pasien merasa depresi dan khawatir akan masa depannya.
  • Gangguan tidur atau insomnia.
  • Demensia. Gejala ini berarti bahwa penderita bukan hanya mengalami gangguan ingatan, tapi kepribadiannya bisa berubah dan bahkan mengalami delusi serta halusinasi.
  • Hilangnya indera penciuman. Kondisi ini bisa muncul beberapa tahun sebelum gejala lain muncul.
  • Inkontinensia urin.
  • Gangguan sensoris.Penyakit Parkinson bisa menyebabkan sensasi rasa terbakar, dingin, dan mati rasa.
  • Konstipasi atau sembelit.
  • Kesulitan menelan makanan (disfagia). Masalah ini bisa mengakibatkan terjadinya kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
  • Disfungsi ereksi.
  • Produksi keringat berlebih (hiperhidrosis) dan produksi air liur
  • Pusing, penglihatan buram, hingga pingsan. Hal ini terjadi akibat tekanan darah yang turun secara mendadak.

Perlu diketahui, tidak semua penderita penyakit Parkinson mengalami seluruh gejala di atas. Ada sebagian penderita penyakit Parkinson yang hanya mengalami gejala ringan dan tidak mengganggu aktivitas keseharian mereka.

Diagnosis Penyakit Parkinson

Pada tahap awal, penyakit Parkinson sangat sulit untuk didiagnosis. Hingga saat ini, belum ada satu tes khusus untuk memastikan adanya penyakit Parkinson tapi dokter akan memeriksa gejala yang muncul, riwayat kesehatan, dan melakukan beberapa tes mental atau fisik sederhana.

Tidak ada tes darah maupun tes laboratorium yang bisa memastikan diagnosis penyakit Parkinson. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penyakit ini makin sulit. Tes lain seperti CT scan, SPECT Scan, PET Scan dan juga MRI bisa dilakukan untuk memastikan gejala yang ada bukan karena penyakit lain.

Pemeriksaan CT Scan

Saat penyakit Parkinson bertambah parah, terkadang gejalanya sulit untuk dikenali, dan bisa disalahartikan dengan penyakit lainnya. Gejala tremor bisa tidak terlihat ketika pasien duduk, dan perubahan postur yang terjadi bisa dianggap sebagai akibat dari osteoporosis. Perlu diketahui, ada beberapa penderita penyakit Parkinson yang tidak memiliki gejala tremor.

Dokter akan mengamati gejala pada pasien selama beberapa waktu. Gejala seperti tremor, kekakuan otot, serta lambatnya gerakan akan diperhatikan. Pemeriksaan fisik seperti gerakan refleks, keseimbangan, kekuatan otot, dan fungsi otak juga akan dilakukan oleh dokter.

Diagnosis penyakit Parkinson akan berdasarkan pada penelitian dokter akan sifat dan gerakan pasien serta tes fisik dan mental yang dilakukan.

Pengobatan Penyakit Parkinson

Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit Parkinson difokuskan untuk meredakan gejala yang muncul dan juga menjaga agar pasien bisa tetap beraktivitas sehari-hari semaksimal mungkin. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya.

Pada tahap awal penyakit Parkinson, pengobatan mungkin tidak perlu dilakukan, mengingat gejala yang terjadi masih ringan. Tapi pertemuan rutin dengan dokter dianjurkan untuk mengawasi kondisi kesehatan Anda.

Pelajari dan tanyakan risiko dan manfaat tiap jenis pengobatan yang dilakukan untuk penyakit Parkinson. Dengan ini, Anda bisa lebih mudah dalam menentukan dan mengikuti proses pengobatan yang ada.

Terapi Untuk Penyakit Parkinson

Berikut ini adalah beberapa terapi yang disarankan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat penyakit Parkinson:

  • Fisioterapi. Terapi ini berfungsi untuk membantu penderita mengatasi kekakuan otot dan juga rasa sakit pada persendian ketika bergerak. Jadi dengan terapi ini penderita bisa bergerak dengan leluasa dan mempertahankan kelenturan tubuh. Terapi ini akan melatih kemampuan dan stamina agar penderita bisa melakukan aktivitas tanpa bergantung kepada orang lain.
  • Perubahan menu makanan. Salah satu gejala dari penyakit Parkinson adalah terjadinya konstipasi. Kondisi ini bisa dikurangi dengan lebih banyak mengonsumsi air dan makanan berserat tinggi. Jika penderita mengalami tekanan darah rendah terutama saat bangkit berdiri, asupan garam bisa ditingkatkan untuk membantu mengatasinya.
  • Terapi wicara. Penderita penyakit Parkinson cenderung mengalami kesulitan atau bermasalah dalam berbicara. Jika diperlukan, ahli terapi wicara bisa membantu meningkatkan cara berbicara.

Sumber : Alodokter