APA ITU TB PARU?

Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyerang bagian tubuh tertentu. Paling sering menyerang paru-paru sehingga lebih lanjut disebut dengan “penyakit TBC paru” atau secara singkat “TB Paru“.

Ada banyak jenis penyakit TBC misalnya TBC kelenjar, tulang, usus, dan sebagainya. Namun pada bahasan kali ini akan kita fokuskan mengenai penyakit TBC paru lebih khusus lagi berkaitan dengan gejala penyakit TBC paru.

Seseorang dapat terkena penyakit TBC saat menghirup tetesan kecil (droplet) di udara yang dihembuskan oleh seseorang yang memiliki penyakit TBC ketika mereka batuk, bersin, tertawa, atau berteriak. Kuman TBC dapat mengapung di udara selama beberapa jam, sehingga bisa terhirup bahkan ketika orang yang sakit sudah tidak ada lagi di ruangan itu.

Walaupun kuman sudah masuk, tidak serta merta kita akan terkena penyakit TBC, karena dalam tubuh kita terdapat sistem kekebalan tubuh, apabila berhasil menangkalnya maka tidak akan terserang TBC. Namun sebaliknya, Jika gagal, maka TBC akan menjangkiti dan timbullah gejala penyakit TBC yang akan kita bahas nanti. Kondisi ini disebut dengan “TB paru Aktif”.

Pada orang-orang yang sudah terkena pun tidak semuanya menunjukkan gejala TBC paru yang khas, karena bisa saja kuman sedang tidak giat alias tertidur. Kondisi ini disebut “TB Paru laten” yang tidak dapat menular ke orang lain, namun kuman masih tetap bersarang.

Apa Saja Gejala TBC Paru?

Kita sepakat bahwa yang menunjukkan gejala adalah mereka yang memiliki penyakit tbc paru aktif. Tapi ingat, ada kondisi penyakit lain yang gejalanya mirip dengan TBC, seperti pneumonia dan kanker paru-paru.

Gejala TBC paru dimulai secara bertahap selama periode mingguan atau bulanan. Pada awalnya Anda mungkin mengalami satu atau dua gejala ringan yang bahkan membuat tidak sadar bahwa Anda tengah memiliki penyakit TBC.

Lebih lanjut, berikut 7 gejala khas penyakit TBC paru:

  1. Batuk yang berlangsung lama, rata-rata di atas 3 minggu.
  2. Batuk berdahak tebal, keruh, dan kadang-kadang berdarah.
  3. Demam ringan terkadang menggigil.
  4. Keringat malam.
  5. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  6. Sesak napas dan nyeri dada.
  7. Kelelahan dan kelemahan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. selain melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis, dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang apakah Anda benar-benar terkena penyakit TBC.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis TB paru antara lain sebagai berikut:

  • Pemeriksaan Dahak (Sputum). Dahak diambil setidaknya tiga kali, saat pertama kali berkunjung (sewaktu), dahak pagi hari, dan dahak pada saat kunjungan berikutnya. Dikenal dengan istilah S-P-S (sewaktu-pagi-sewaktu). Dahak akan diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat ada tidaknya bakteri mycobacterium tuberculosis atau Basil Tahan Asam (BTA).
  • Pemeriksaan Rongsen. Foto X-ray atau rongsen dada dilakukan untuk melihat kondisi paru-paru, di sini juga dapat dibedakan apakah TBC sedang aktif atau tidak.
Hasil Rongsen Pasien TB sumber : merckmanuals.com
  • Pemeriksaan Kulit. Dikenal dengan tes tuberkulin, dilakukan dengan cara menyuntikkan zat ke dalam kulit lalu dilihat hasilnya oleh dokter setelah 3 hari. Biasanya dilakukan untuk mendiagnosis TBC pada Anak-anak.
Tes tuberkulin untuk penyakit TBC

Ketika hasilnya sudah pasti bahwa terjangkit TBC paru, maka pengobatan akan dimulai yang umumnya menggunakan obat paket selama 6 bulan tanpa boleh putus. Dengan pengobatan yang tepat dan kepatuhan pasien, penyakit TBC paru dapat disembuhkan dengan baik. Namun, apabila hasilnya negatif, maka lakukanlah langkah pencegahan.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit TBC Paru?

Anda dapat menghindari TBC dengan menjaga jarak atau tinggal jauh dari orang-orang yang memiliki penyakit ini. Terkadang hal ini tidak mungkin untuk dilakukan ketika Anda dapat bekerja di sebuah rumah sakit, klinik, fasilitas perawatan, penjara, atau penampungan tunawisma di mana banyak orang yang terkena TBC. Atau mungkin saat ini Anda sedang merawat teman atau anggota keluarga yang mengidap penyakit ini.

Berikut tips mencegah TBC dalam situasi seperti itu:

  • Hindari bercengkrama di kamar tertutup dengan seseorang yang memiliki penyakit TBC.
  • Atur sirkulasi ruangan sehingga udara keluar masuk dengan lancar.
  • Menggunakan masker apabila kontak dekat tak bisa dihindari.

Siapapun yang mengalami gejala TBC paru seperti telah kami sebutkan di atas, maka harus segera melakukan pemeriksaan agar segera diketahui dan cepat ditangani.

 

Sumber : mediskus.commedscape.com