Varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia, bahkan sudah terjadi transmisi lokal. Ada berbagai upaya untuk mencegah Omicron. Mengingat potensi ancaman dari varian Omicron, ilmuan menyarankan untuk segera vaksinasi dan mendapatkan booster. Selain vaksinasi, apa saja langkah yang perlu kita lakukan untuk mencegah varian omicron? Penasaran? Temukan jawabannya pada ulasan berikut!
Jaga jarak dan hindari kerumunan untuk mencegah penularan.
- Melakukan Vaksinasi
Tahukah Anda? Vaksinasi menjadi garis pertahanan terbaik terhadap infeksi. Vaksinasi sebagai langkah dan cara terbaik untuk mencegah penyakit dan kematian. Tingkat vaksinasi yang lebih tinggi juga mengurangi peluang bagi virus corona baru untuk menyebar dan berkembang menjadi varian baru termasuk Omicron. Jika tersedia vaksin booster ada baiknya, manfaatkanlah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperbaharui panduan suntik booster pada 29 November 2021 lalu. Bagi semua orang dewasa yang divaksinasi untuk mendapatkan suntikan booster setidaknya 6 bulan setelah dosis kedua vaksin RNA messenger (mRNA) atau 2 bulan setelah vaksin Johnson & Johnson satu dosis.
Kita belajar dari pengalaman yang sebelumnya, varian Delta. Kekebalan vaksinasi akan berkurang dari waktu ke waktu. Namun, dengan dosis booster yang dirancang dapat menargetkan varian asli. Harapannya dapat mengembalikan perlindungan terhadap varian baru termasuk Omicron. Meskipun varian baru memiliki cluster mutasi yang unik perlu dilakukan tes untuk menentukan apa itu masalahnya. - Ikuti Aturan Setelah Berpergian
Penting juga untuk taat melakukan isolasi mandiri setelah berpergian ke luar negeri atau ketika mencapai tujuan Anda. Jaga jarak saat turun dalam antrian saat sampai atau turun dari transportasi. Ikuti panduan COVID-19 di otoritas lokal saat tiba di bandara, stasiun, pelabuhan. Jika ada aturan karantina setelah bepergian patuhi. Rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit (CDC) dalam panduan terbaru mempersingkat proses karantina dari 10 hari menjadi 5 hari setelah terinfeksi COVID-19 tanpa gejala. Terlepas dari pro dan kontra terhadap pedoman baru ini hindari mengabaikan karantina setelah berpergian jauh. - Mencuci Tangan
Cara mencegah varian Omicron selanjutnya dengan mencuci tangan. Terlihat sederhana, tapi memiliki dampak besar bila Anda rutin mencuci tangan. Selain terhindar dari risiko virus, Anda juga dapat mencegah beragam penyakit. Rutin mencuci tangan dengan sabun dapat membunuh kuman penyakit yang menular melalui tangan. Anda dapat mencuci tangan dengan air dan sabun. Bilaslah dengan air yang mengalir. Jika tidak memungkinkan usahakan membawa pemberih tangan atau hand sanitizer. - Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Hal yang tidak kalah pentingnya, tingkatkan imun dengan menjaga pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, perbanyak buah, sayur, dan vitamin serta berolahraga. Pastikan Anda makan dengan teratur dan tidak melewatkan jam makan. Sementara itu, aktif bergerak dapat dilakukan dengan sederhana, seperti yoga, bersepeda, atau sekadar berjalan kaki sekitar rumah selama 15 menit. Adanya pola hidup sehat dapat membantu metabolisme tubuh lebih cepat.
Vaksinasi sebagai langkah dan cara terbaik untuk mencegah penyakit dan kematian.
- Memakai Masker
Manfaat menggunakan masker bukanlah hal yang baru. Namun, memakai masker N95 dan KN95 selama lonjakan Omicron lebih dianjurkan. Jika itu terasa lebih baik bagi Anda dapat dicoba. Namun, masker medis juga bisa mencegah penularan. Hal terpenting ialah memastikan Anda menggunakan masker dengan benar, menutup mulut dan hidung. - Meningkatkan Ventilasi
Tahukah Anda ruangan terutup yang terdapat pendingin udara dapat meningkatkan penularan virus dan bakteri. Oleh karena itu, selama pandemi ini penting untuk mencegah penularan COVID-19 di dalam ruangan. Pastikan mengatur ventilasi yang baik untuk mendapatkan sirkulasi udara yang lancar dan mendapatkan sinar matahari. Anda dapat membuka jendela tiap ruangan agar pertukaran udara lebih lancar dan optimal. Selain itu, tingkatkan ventilasi dan penyaringan udara ke mana pun Anda pergi. - Menjaga Jarak dan Menghindari Krumunan
Jika Anda berpergian pastikan untuk menjaga jarak dan hindari kerumunan untuk mencegah penularan. Sebab, kita tidak mengetahui apakah orang tersebut sehat atau tidak. Organisasi Kesehatan Dunia juga menghimbau sebagai cara untuk emmutus rantai penularan COVID-19. - Mengikuti Tes Covid-19
Anda dapat melakukan tes PCR untuk mendeteksi virus COVID-19. Jika ingin mengetahui lebih jelas Swab dari tes PCR yang dikirmkan ke laboratorium untuk dianalisis dapat menunjukkan apakah varian tersebut dapat menyebabkan infeksi terlihat, seperti Omicron, Delta atau sesuatu yang lain. Dilansir dari BBC, kurang dari setengah laboratorium Inggris memiliki teknologi yang diperlukan untuk mendeteksi dugaan kasus Omicron. Hal ini berarti di beberapa daerah, dapat dideteksi lebih cepat daripada di daerah lain.
Meskipun kasus yang dicurigai Omicron memerlukan analisis genetik penuh yang memakan waktu antara 4-5 hari. Para ilmuan akan melihat lebih dekat materi genetik yang disediakan melalui pengujian. Setelah mendapatkan hasilnya ilmuwan dapat mengkonfirmasi apakah seseorang positif dengan Omicron atau Delta. Hingga 20% dari hasil tes positif di Inggris setiap minggu-sekitar 60.000 kasus – dikirim untuk sekuensing genom. Proses ini tidak memberikan gambaran lengkap, tetapi dengan menggunakan hasil tersebut.
Mengingat varian Omicron sebagai “Variant of Concern”, maka Organisasi kesehatan Dunia merekomendasikan beberapa tindakan yang perlu dilakukan negara, seperti meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus, membagikan urutan genom pada database, melaporkan kasus klaster awal ke WHO, penyelidikan lapangan, penelitian terhadap virus Omicron agar lebih mengetahui karakternya. Seperti kita ketahui, kasus COVID-19 melonjak di beberapa negara. Penting bagi kita untuk waspada terhadap tanda-tanda dan gejala COVID-19. Segera untuk melengkapi vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, langkah-langkah sosial setiap saat membantu mencegah penularan. Itulah beberapa cara mencegah varian Omicron yang dapat Anda lakukan.
Sumber: WHO