5 TIPS AGAR ANAK TIDAK TAKUT KE DOKTER

Membawa anak periksa ke dokter memang bukan hal yang mudah. Sebab di dalam pikiran si kecil, dokter kerap menjadi sosok yang menakutkan dengan berbekal stetoskop dan jarum suntiknya. Tentu hal ini membuat Anda kewalahan saat tiba masanya si kecil sakit dan mau tidak mau harus memeriksakan diri ke dokter. Nah, Anda perlu tahu bagaimana caranya mengatasi supaya anak tidak lagi takut ke dokter. Berikut beberapa tipsnya.

Cara mengatasi agar anak tidak takut ke dokter

Hampir semua anak-anak tidak suka pergi ke dokter. Namun, beberapa di antaranya ada yang merasa sangat amat ketakutan. Bahkan terkadang, rasa takut ini bisa berubah menjadi serangan panik seperti mengalami fobia dokter atau iatrophobia.

Ketakutan yang dirasakan anak setiap kali ke dokter mungkin sebenarnya karena ia merasa kurang nyaman saat ditangani oleh orang yang masih asing baginya. Apalagi, ini merupakan kali pertama ia bertemu dokter.

Alasan lainnya juga bisa saja karena si kecil pernah mengalami situasi tertentu sehingga membuatnya takut untuk mengulang situasi tersebut. Misalnya pernah disuntik dan terasa sakit.

Agar anak tetap mau ke dokter untuk memeriksakan kesehatan atau mengobati dirinya saat sakit, coba cara berikut untuk mengatasinya:

1. Jelaskan pada anak apa tujuan ke dokter

Pertama-tama, Anda bisa membantu mengatasi anak yang takut ke dokter dengan menjelaskan padanya untuk apa ia harus ke dokter.

Menurut Dr. Rachel Busman, selaku psikolog klinis di Child Mind Institute, Amerika Serikat, ketika akan pergi ke dokter, anak biasanya membayangkan berbagai hal buruk yang mungkin terjadi.

Padahal, kenyataannya tidak seburuk apa yang ia bayangkan. Ambil contohnya, si kecil membayangkan bahwa ia akan disuntik, dan rasanya sakit sekali, atau mendapatkan berbagai penanganan lainnya yang tidak ia harapkan.

Itulah mengapa si kecil kerap merasa cemas setiap kali Anda mengajaknya ke dokter. Untuk mengakalinya, cobalah jelaskan perlahan-lahan pada anak mengenai apa saja yang sekiranya akan terjadi selama periksa ke dokter.

Hindari menggunakan kata-kata atau penjelasan yang kemungkinan dapat membangkitkan rasa takut, cemas, dan khawatirnya. Sebaliknya, jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami si kecil.

Misalnya, “Kakak nggak perlu takut, om dokter baik, kok. Nanti om dokter akan meriksa kakak pakai alat namanya stetoskop, nggak apa-apa ya, kan nggak sakit. Biar kakak cepet sembuh juga.”

Menjelaskan tujuan disertai dengan bahasa yang nyaman di telinga anak akan lebih membantunya untuk mampu meredam ketakutan dan kecemasannya.

2. Hindari memberikan “janji” seputar tindakan dokter

Pertanyaan yang paling sering diajukan anak sebelum ke dokter yakni, “Kakak nanti akan disuntik nggak, Ma?” Demi ingin menenangkan dan mengatasi rasa takut anak ke dokter, Anda mungkin akan menjawab “tidak”.

Padahal, Anda belum sepenuhnya yakin apakah si kecil memang tidak akan disuntik oleh dokter, atau justru sebaliknya.

Alih-alih menjanjikan sesuatu yang belum bisa Anda pastikan, sebaiknya jujur dan katakan sebenarnya pada si kecil.

Hal ini didukung oleh pernyataan Dr. Bernhard Wiedermann, seorang dokter di Children’s National Health System, Washington DC. Baginya, penting untuk tidak berbohong atau menjanjikan sesuatu pada anak sebelum pergi ke dokter.

Sebagai gantinya, Anda bisa coba menjawab dengan, “Hmm… Mama sebenarnya kurang tahu juga, Sayang. Dokter baru akan kasih tindakan setelah tahu kakak sakit apa. Tapi nanti coba kita tanya ke Om dokter, ya, sampai di sana.”

Menjelaskan dengan realistis dapat membantu membangun kepercayaan si kecil, sekaligus membuatnya tidak merasa diboohongi apabila situasinya tidak berjalan sesuai rencana.

Tentunya, cara ini bisa membantu mengatasi perasaan anak takut ke dokter.

3. Tanyakan apa yang ditakutkan anak

Setelah mengajak si kecil ke dokter, tak jarang Anda akan melihat perubahan ekspresi pada raut wajahnya. Jelas saja, ia mungkin merasa cemas dan takut membayangkan apa yang akan terjadi selama di dokter.

Jika ini yang terjadi, coba beri kesempatan si kecil untuk menceritakan keluh kesahnya. Anda juga bisa meminta anak untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang masih mengganjal di pikirannya terkait periksa ke dokter.

Begini, saat si kecil hanya berasalan, “Kakak nggak mau ke dokter, kakak takut.” Coba bantu ia untuk menjelaskan ketakutannya dalam alasan yang lebih spesifik, agar Anda tahu bagaimana harus membantu anak mengatasi rasa takut ke dokter.

Apabila ia masih bingung dan kesulitan untuk mengungkapkan kekhawatirannya, coba berikan pertanyaan yang sekiranya dapat membantu. Contohnya, “Kenapa kakak takut ke dokter? Karena nggak mau disuntik?”

Minta si kecil untuk menjawab saat ada alasan ketakutannya yang Anda sebutkan. Mengetahui alasan di balik ketakutannya akan membantu Anda untuk lebih mengerti, dan tahu bagaimana harus membantunya.

4. Bawa anak ke dokter selain di jam tidur dan makannya

Hindari menjadawalkan janji anak periksa ke dokter bertepatan dengan waktu makan dan tidurnya. Membawa anak ke dokter setelah ia makan dan tidur nyenyak dapat membantu mengatasi rasa takut dan cemasnya.

Ini karena biasanya, perilaku si kecil akan jauh lebih baik jika ia sudah makan dan mendapatkan istirahat yang cukup. Terlebih Anda juga tidak tahu berapa lama waktu yang terpakai untuk menunggu dokter.

Jadi, jangan lupa membawa buku cerita dan mainan favorit si kecil untuk membantunya mengisi waktu. Ketika ia terlihat mulai gelisah, ajak si kecil bicara mengenai hal-hal menarik yang ada di ruang tunggu dokter.

Misalnya, membahas ikan mana yang paling disukai si kecil dari berbagai ikan yang sedang sibuk berenang di dalam akuarium.

Intinya, usahakan untuk mencari pengalih perhatian saat buah hati Anda tampak mulai cemas dan gelisah menunggu gilirannya diperiksa oleh dokter.

5. Beri contoh dan temani anak selama di dokter5

Alangkah baiknya untuk mengantarkan dan menemani si kecil langsung ke dokter sekaligus menjadi contoh, ketimbang meminta tolong pengasuh, saudara, atau orangtua Anda.

Pasalnya, saat anak melihat ibu atau ayahnya merasa nyaman berada di tempat baru akan membangun kepercayaan dirinya untuk juga merasakan hal tersebut.

Hal ini juga berlaku saat Anda dan si kecil berada di ruang periksa dokter. Melihat Anda merasa nyaman dan percaya dengan dokter, tentu membuatnya untuk merasa aman dan berusaha mengendalikan kekhawatirannya.

Perlahan-lahan, ini akan membantu mengatasi rasa takut anak saat periksa ke dokter.

Semoga bermanfaat.

Sumber: Parents.com