Bedah Umum dan Bedah Digestif
- Laparoskopi
Laparoskopi biasanya dilakukan pada berbagai kasus seperti appendicitis (radang usus buntu), cholelithiasis (batu di kandung empedu), dan hernia. Laparoskopi termasuk dalam bedah minimal invasif yang telah mulai banyak dikenal pada dekade terakhir. Berbeda dengan bedah konvensional, bedah laparoskopi hanya membutuhkan akses minimal ke dalam tubuh pasien. Dengan menggunakan teknik minimal invasif, bedah laparoskopi memiliki banyak keuntungan dibandingkan bedah konvensional. Pada bedah konvensional, sayatan di perut bisa sepanjang belasan sentimeter. Sementara, pada bedah laparoskopi, akses yang dibutuhkan hanya 2 milimeter sampai 10 milimeter. Dengan bedah laparoskopi, hanya dibutuhkan beberapa lubang kecil untuk memasukkan alat dan kamera. Karena akses yang dibutuhkan kecil, tindakan penjahitan tidak dibutuhkan lagi. Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta mulai merintis bedah laparoskopi semenjak tahun 1995 dan sampai saat ini masih terus dikembangkan.
HAL (Hemorhoid Arteri Ligation)
HAL atau Hemorhoid Arteri Ligation adalah penanganan kasus Wasir / Ambeien tanpa operasi dengan mengikat pembuluh darah yang membengkak sehingga rasa sakit minimal, tanpa bius total, tidak membutuhkan rawat inap sehingga sangat praktis dan memudahkan bagi pasien. Teknik Operasi hemoroid dengan metode HAL ini makin dikembangkan di RS. Kasih Ibu Surakarta.
Bedah Kebidanan dan Kandungan
Laparaskopi
Pada kasus ginekologi saat ini perkembangan tindakan Laparoskopi sangatlah pesat. Tindakan yang dapat dilakukan adalah: diagnosis untuk melihat adanya kelainan pada kasus infertilitas (susah punya anak), melihat saluran telur (tuba) dan memperbaiki bila ada kelainan, prosedur sterilisasi (ligasi tuba), operasi hamil di luar kandungan, pengangkatan kista ovarium, mioma uteri, bahkan dapat melakukan tindakan yang besar seperti pengangkatan rahim (histerektomi) dan operasi radikal pada kanker kandungan.
Bedah Urologi
- Litotripsi
Litotripsi merupakan tindakan minimal invasif untuk mengeluarkan batu saluran kemih dengan cara memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan ke dalam saluran kemih.
- URS (Ureteroscopy)
Ureteroskopi merupakan tindakan bedah minimal invasif yang dilakukan untuk memeriksa dan menangani kelainan atau penyakit, khususnya pada saluran kemih. Tindakan ini dilakukan dengan alat Ureteroscopy yang dimasukkan melewati saluran uretra (saluran kemih yang mengalirkan urin dari kandung kemih), kandung kemih, dan kemudian melewati ureter (saluran kemih dari ginjal menuju kandung kemih). Tindakan ini biasanya dilakukan untuk mendiagnosis dan menangani kelainan seperti penyakit batu ginjal.
- Laserclast (pemecah batu saluran kemih dengan laser)
Penyakit batu ginjal dan saluran kemih merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal. Kondisi ini terjadi karena material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal dan masuk ke saluran kemih. RS Kasih Ibu Surakarta telah menyediakan Laserclast yang merupakan alat terbaru, modern dan canggih dalam bidang medis berupa laser pemecah batu ginjal yang dilakukan tanpa pisau bedah dan tanpa rasa sakit bagi pasien penderita batu ginjal.
Keuntungan dari alat ini adalah hampir tidak dirasakan rasa sakit sama sekali. Hal ini sangat berbeda dengan pengangkatan batu ginjal melalui media operasi yang selain menimbulkan bekas luka sayatan juga menyisakan rasa sakit bekas operasi.
Bedah Tumor
- Thyroid Endoscopy Surgery
Pembedahan tiroid dengan endoskopi pertama diperkenalkan oleh Garner tahun 1996, dimana dilakukan pengangkatan kelenjar paratiroid dimana dihasilkan kosmetik yang baik. Benjolan yang dapat diangkat pada operasi tiroid dengan endoskopi maksimal sebesar 11 cm, tapi rata-rata ukuran 5 cm. Pada pembedahan tiroid dengan tehnik endoskopi memiliki komplikasi yang sedikit. Perdarahan saja rata-rata hanya 20 cc, waktu yang diperlukanhanya rata-rata 85 menit. Selain faktor estetik, pembedahan endoskopi tiroid memiliki keunggulan pasien cenderung tidak memiliki keluhan rasa tebal dan tidak nyaman pada leher.
Pada pembedahan tiroid dengan endoskopi hanya membuat luka operasi sebesar 1 cm untuk menempatan port kamera endoskopi dan 2 buah port dengan ukuran 5 mm. Semua luka sayatan operasi berada di dada, sehingga tidak mengganggu penampilan. Komplikasi pembedahan dengan endoskopi hampir sama dengan operasi konvensional tiroid. Seperti perdarahan, hematom, infeksi, cedera pada saraf menelan dan suara, gangguan elektrolit seperti kekurangan kalsium. Untuk hasil terbaik pada kosmetik, endoskopi lebih unggul dibandingkan konvensional tiroidektomi, dan perawatan setelah operasi di rumah sakit lebih cepat dibandingkan konvensional tiroidektomi.
- Breast Endoscopy Surgery
Pembedahan tumor payudara dengan tehnik endoskopi diperkenalkan pertama kali oleh bedah plastik yaitu kompatscher tahun 1992. Tehnik pembedahan ini terus berkembang dengan luka operasi yang kecil dan letak sayatan operasinnya di sekitar ketiak sehingga tidak kelihatan dari luar. Luka operasi hanya sebesar 5 mm, sangat jauh bila dibandingkan dengan operasi konvensional. Keunggulan teknik ini adalah sedikit menimbulkan jaringan parut dan kosmetik yang baik sehingga pasien puas dengan operasi endoskopi payudara.
Pembedahan dengan endoskopi pada tumor payudara yang ganas dapat dilakukan pada tumor ganas stadium awal, tetapi untuk tumor payudara jinak tidak ada batasan tertentu. Penggunaan tehnik endoskopi pada operasi payudara dilakukan pada operasi breast conserving surgery, lumpektomi, subkutaneus mastektomi dan diseksi axila, bahkan untuk pemasangan implan payudara. Untuk komplikasinya hampir sama dengan operasi konvensional payudara seperti pembentukan cairan seroma, penumpukan bekuan darah, dan infeksi, tapi dengan tehnik yang baik komplikasi ini dapat diminimalisir.
- Radiofrequency Ablation
Radiofrequency Ablation (RFA) adalah prosedur medis yang menggunakan energi panas untuk menghancurkan penyakit dan jaringan abnormal. RFA menggunakan jarum multipolar dan sistem pemantau suhu, suhu maksimum mencapai 125°C. Pada saat tindakan berlangsung, target suhu terus dipantau, untuk menjamin keamanan dan hasil pengobatan yang baik
Beberapa kelebihan RFA diantaranya adalah lebih aman, efektif, lama perawatan di rumah sakit lebih sigkat, sehingga mengurangi biaya, angka keberhasilan tinggi dan efek samping yang sedikit.
Bedah Orthopedi
Arthroscopy :
Arthroscopy, yaitu tindakan minimalis pasif untuk menangani cedera sendi termasuk lutut. Arthroscopy dilakukan oleh Dokter Spesialis Orthopedi dengan cara memasukkan alat kamera (endoscopic camera) ke bagian persendian seperti bahu, siku, panggul, angkle dan lutut yang mengalami cedera. Arthroscopy memungkinkan Dokter Spesialis Orthopedi untuk melihat ke dalam sendi anda tanpa harus membuat sayatan besar.