Salam Sehat,
Parotitis adalah terjadinya proses inflamasi atau peradangan pada kelenjar parotis. Dalam masyarakat kita biasa dikenal dengan istilah gondongan. Seseorang yang mengalami parotitis akan menunjukkan tanda-tanda pembengkakan pada salah satu atau kedua pipi bagian belakang dekat telinga. Perlu kita ketahui bahwa ada dua kelenjar parotis yang masing-masing terletak di kiri-kanan pipi bagian belakang, tepat di depan telinga. Kelenjar parotis sendiri merupakan salah satu kelenjar air liur terbesar yang fungsinya adalah menghasilkan air liur. Air liur yang diproduksi oleh kelenjar ini dikeluarkan melalui saluran yang bermuara di sekitar gigi geraham atas.
PENYEBAB
Infeksi Inflamasi pada kelenjar parotis paling sering disebabkan oleh adanya infeksi, baik bakteri ataupun virus paramyxovirus . Adanya akumulasi dan pertumbuhan bakteri atau virus di kelenjar parotis akan memicu timbulnya inflamasi di daerah tersebut.
Salah satu infeksi kelenjar parotis yang paling sering terjadi yaitu mumps, yang disebabkan oleh infeksi virus. Mumps mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui droplet air liur atau ingus ketika pasien batuk atau bersin, serta dapat juga menular melalui kontak langsung dengan penderitanya dan penggunaan alat makan yang sama dengan pasien. Gejala dari mumps mirip dengan influenza.
Sumbatan pada saluran keluar air liur. Sumbatan dapat disebabkan oleh adanya batu pada saluran keluar dan juga air liur yang bercampur lendir sehingga menjadi kental dan sulit untuk dikeluarkan.
Penggunaan obat yang dapat memicu timbulnya parotitis adalah golongan antihistamin, antikolinergik, dan antipsikotik. Penggunaan obat-obatan golongan tersebut dapat mengurangi produksi air liur sehingga mulut menjadi kering, dan hal ini dapat memicu terjadinya parotitis.
Penggunaan terapi radiasi yang mengenai kelenjar parotis. Sebagai contoh pada pasien kanker di daerah leher.
Penyakit medis tertentu, seperti : dehidrasi, kanker, cystic fibrosis, HIV/AIDS, sjorgen syndrome.
GEJALA
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 14-25 hari setelah infeksi virus terjadi. Gejala gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi wajah tampak membengkak. Pasca pembengkakan kelenjar parotis, gejala lainnya akan mulai berkembang. Di antaranya adalah:
-
Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
-
Nyeri sendi.
-
Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius.
-
Mulut kering.
-
Nyeri perut.
-
Hilang nafsu makan.
-
Lelah.
-
Sakit kepala.
DIAGNOSIS
Meskipun penyakit gondongan bukan tergolong penyakit serius, seseorang dianjurkan untuk memeriksakan diri atau anak mereka ke dokter jika mengalami gejala-gejalanya. Pemeriksaan ke dokter dibutuhkan untuk membedakan gejala gondongan yang serupa dengan infeksi lainnya, misalnya radang amandel (tonsillitis). Guna memastikan diagnosis gondongan, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan suhu tubuh dan mulut untuk melihat kondisi tonsil atau amandel. Selain itu, tes darah juga dapat dilakukan guna mendeteksi antibodi tubuh dalam memerangi virus gondongan tersebut.
PENGOBATAN
Gondongan dapat pulih saat sistem kekebalan tubuh berhasil mengatasi infeksi yang terjadi. Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan gondongan, beberapa cara dapat dilakukan guna meredakan gejalanya, antara lain adalah dengan banyak minum air putih dan menghindari minuman yang mengandung asam supaya tidak merangsang kelenjar parotis, mengompres bagian yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat, serta mengonsumsi makanan lunak. Ketiga cara tersebut dapat meringankan rasa nyeri.
Bentuk penanganan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat pereda sakit yang dijual bebas di pasaran, seperti ibuprofen dan paracetamol, apabila dibutuhkan. Selama masa penyembuhan, dianjurkan untuk lebih banyak beristirahat hingga gejala mereda. Penyembuhan penyakit gondongan biasanya memerlukan waktu satu sampai dua minggu.
KOMPLIKASI
Selain menyerang kelenjar parotis, virus gondongan juga bisa masuk ke cairan serebrospinal, yaitu cairan yang mengelilingi serta melindungi saraf tulang belakang dan otak. Selanjutnya virus gondongan dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, seperti pankreas, otak, indung telur, atau testis. Komplikasi yang dapat muncul saat virus gondongan sudah menyebar, di antaranya adalah:
-
Orchitis. Peradangan testis atau biasanya dimulai 4-8 hari setelah pembengkakan kelenjar parotis pada pasien yang telah mencapai usia pubertas. Pengobatan yang diberikan adalah untuk mengurangi gejala, yaitu dengan kompres air hangat pada testis dan konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol. Selain itu, dianjurkan untuk menggunakan celana dalam yang nyaman.
-
Pembengkakan indung telur. Komplikasi ini dapat terjadi pada wanita yang menderita gondongan setelah masa pubertas. Pembengkakan indung telur atau ovarium ini umumnya dapat pulih setelah virus gondongan bisa diatasi.
-
Pankreatitis akut. Pankreatitis akut ditandai dengan munculnya nyeri di bagian tengah perut secara tiba-tiba. Selain itu, gejala lain yang menyertai komplikasi ini dapat berupa diare, demam, mual, dan hilang nafsu makan. Perawatan pankreatitis dianjurkan untuk dilakukan di rumah sakit hingga penderita pulih.
-
Meningitis virus. Meningitis yang disebabkan oleh virus berbeda dengan meningitis akibat bakteri yang membahayakan nyawa. Meningitis virus menyebabkan gejala-gejala yang lebih ringan dan biasanya dapat sembuh dalam waktu dua minggu. Selain gejala seperti flu, gejala dari meningitis virus adalah sakit kepala, leher terasa kaku, dan meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya.
-
Radang otak atau ensefalitis. Komplikasi ini jarang terjadi, namun dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, perawatan darurat di rumah sakit diperlukan jika terjadi radang otak (ensefalitis).
PENCEGAHAN
Penyakit gondongan bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR pada anak-anak. Pemberian vaksin dilakukan saat anak berusia usia 1 dan harus diulang sekali lagi pada usia 5 tahun.
Pada orang yang tidak mendapatkan vaksin saat kecil, maka langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau peralatan makan dengan orang lain, menggunakan kertas tisu ketika bersin atau batuk agar bisa langsung dibuang, dan memakai masker. Bagi penderita gondongan, dianjurkan untuk tidak beraktivitas dulu di luar rumah paling tidak selama lima hari setelah gejala pertama muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
Sumber : entsaustin.com, Alodokter, Mediskus