Salam Sehat,
Selama musim hujan khususnya dengan curah hujan tinggi dan mengakibatkan banjir, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap penyakit yang biasa muncul. Berikut penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE :
DIARE
Penyakit Diare sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi maka potensi banjir meningkat. Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Di samping itu pada saat banjir biasanya akan terjadi pengungsian di mana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
Masyarakat agar tetap waspada. Untuk menghindari terserang penyakit diare. Caranya dengan :
- Mencuci tangan pakai sabun setiap akan makan/minum serta sehabis buang hajat;
- Merebus air minum hingga mendidih setiap hari;
- Menjaga kebersihan lingkungan;
- Menghindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal.
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat atau hubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu :
- Mengubur kaleng-kaleng bekas,
- Menguras tempat penampungan air secara teratur dan;
- Menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, tambah Prof. Tjandra.
LEPTOSPIROSIS
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia tikus merupakan pembawa penyakit ini melalui kotoran dan kencingnya.
Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, tikus akan berkeliaran dimana kotoran dan air kencingnya dapat bercampur air banjir. Seseorang dengan luka bila terkena air banjir yang terkontaminasi tersebut berpotensi untuk terinfeksi.
Gejala dapat berupa demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Namun pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis masyarakat dapat melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu dengan :
- Selalu menjaga kebersihan;
- Hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka;
- Gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir; dan
- Basmi tikus yang bersarang di sekitar rumah
- Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan
ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, ijika berat dapat / mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dll. Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.
Faktor berkumpulnya banyak orang – misalnya di tempat pengungsian korban banjir- juga berperan dalam penularan ISPA.
PENYAKIT KULIT
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang -misalnya di tempat pengungsian korban banjir- juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
PENYAKIT LAINNYA
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting. Penyakit demam tinggi yang disebabkan Salmonella typhi dan menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Demam tifoid atau yang lebih umum disebut dengan tipes, banyak ditemukan di negara-negara berkembang dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik dan cepat. Selain demam, penyakit ini kerap ditandai dengan sakit perut, sakit kepala, sembelit, ataupun diare.
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.
Semoga bermanfaat, mari kita jaga kesehatan kita!
Sumber : Kemenkes RI
Ilustrasi : prfmnews.com, shutterstock.com, sciencedaily.com